my work's

Youdid_Blog

Mungkin di antara anda semua sudah cukup kenal dengan tempat wisata seperti : Bali, Lom bok, Jog ja, dan Manado. Apakah anda tahu kota bau-bau??? Belum pernah dengar kan???
Biar tidak penasaran saya akan menjelaskan sedikit tentang Kota bau-bau....


Kota Bau-Bau atau Baubau adalah sebuah kotamadya atau kota otonom di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Bau-Bau memperoleh status kota pada tanggal 21 juni 2001berdasarkan UU No 13 Tahun 2001.

Hasil registrasi

penduduk pada akhir tahun 2006 berjumlah 122.339 jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat jumlah penduduk laki-laki sebanyak 57.027 jiwa (46,61%) dan perempuan 65.312 jiwa (53,39%).

Nilai PDRB daerah Kota Bau-Bau berdasarkan harga berlaku pada tahun 2007 sebesar Rp1.254,49 miliar,

sedangkan berdasarkan harga konstan sebesar Rp586,32 miliar.

Sejarah Singkat

Pada awalnya, Bau-Bau merupakan pusat Kerajaan Buton(Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401 – 1499). Buton mulai dikenal dalam Sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman

dan didirikan lingga serta saluran air, dengan rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo, Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13.

Kejayaan masa Kerajaan Buton(Wolio) sampai Kesultanan Buton sejak berdiri pada tahun 1332 sampai dengan 1960 telah banyak meninggalkan warisan masa lalu yang gemilang, yang sampai saat ini masih dapat disaksikan berupa peninggalan sejarah, budaya dan arkeologi. Saat ini wilayah bekas Kesultanan Buton telah berdiri beberapa kabupaten dan kota yaitu: Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Utara dan Kota Bau-Bau.

Keadaan Wilayah

Luas Wilayah

Kota Bau-Bau mempunyai wilayah daratan seluas 221,00 km², luas laut mencapai 30 km² merupakan kawas

an potensial untuk pengemban

gan sarana dan prasarana transportasi laut

Letak Geografis

Secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 5.21° – 5.33° Lintang Selatan dan di antara 122.30° – 122.47° Bujur Timur, atau terletak di sebelah Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Wilayah Kota Bau-Bau berbatasan dengan:

Topografi

Kota Bau-Bau pada umumnya memiliki permukaan yang bergunung, bergelombang dan berbukit-bukit. Di antara gunung dan bukit]-bukit terbentang dataran yang merupakan daerah – daerah potensial untuk mengembangkan sektor pertanian.

Hidrologis

Kota Bau-Bau memiliki pula sungai yang besa

r yaitu sungai Bau-Bau yang membatasi Wolio dan Betoambari dan membelah ibu kota Bau-Bau. Sungai tersebut umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, irigasi dan kebutuhan rumah tangga.

Iklim

Keadaan iklim di daerah Kota Bau-Bau umumnya sama dengan daer

ah lain disekitarnya yang mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan musim dengan kemarau suhu udara berkisar 20º C – 33º C.

Musim hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember dan Maret, pada bulan – bulan tersebut angin barat yang bertiup dari Asia dan Smudra Pasifik mengandung banyak uap air, musim kemarau terjadi mulai bulan Mei sampai bulan Oktober, pada bulan – bulan ini angin timur yang bertiup dari Australia kurang mengandung uap air.

Wisata Alam

Batu Poaro

Merupakan batu yang menjadi pertanda hilangnya penyiar agama islam di Buton yang bernama Syech Abdul Wahid di pesi

sir pantai Buton. Disebut Batu Poaro karena oleh masyarakat Buton menyebutkan bahwa Syech Abdul Wahid "Apoaromo te Opuna" yang artinya ia telah berhadapan dengan tuhannya dan batu ini dianggap sebagai makam beliau. Obyek Wisata ini terletak di Kelurahan Wameo Kecamatan Murhum 2 Km dari Pusat Kota Bau-Bau.


Air Terjun Samparona

Merupakan obyek wisata minat khusus dengan suasana hutan yang masih terjaga yang terletak di Kecamatan Sorawolio 13 Km arah timur Kota Bau-Bau. Dengan menggunakan transportasi darat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 5 km disepanjang perjalanan akan dijumpai kawasan hutan pinus serta kicauan suara burung yang akan memberikan kepuasan tersendiri bagi perjalanan wisata anda

Gua Lakasa

Obyek Wisata ini terletak + 9 Km sebelah barat Kota Bau-Bau. Gua ini merupakan wisata minat khusus, kondisinya sangat terjang dan penuh tantangan, mempunyai kedalaman 120 m, mempunyai keindahan panorama yang cukup menarik dan memikat. Pada kedalaman 120 m, terdapat mata air yang mengkristal dan banyak ornament didalam diantaranya terdapat stalaktik dan stalaknik yang begitu indah keberadaanya mendapai ratusan tahun sehingga memberikan nuansa yang indah.

http://www.baubau.go.id/statik/16/Tour.Wisata
http://www.baubau.go.id/

Media online adalah media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media massa, media online juga menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik dalam sistem kerja mereka. Tapi apakah ada bedanya dengan media massa konvensional?

Sebetulnya, tak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Perbedaan yang paling mencolok adalah mediumnya. Yang satu virtual, satunya lagi tercetak. Karena itu, SECARA TEKNIS ada hal-hal tertentu yang – mau tidak mau – membuat mereka berbeda.

Teknik Penulisan
Umumnya orang ingin membaca berita-berita di internet secara cepat. Selain karena malas lama-lama “memelototi” layar monitor, mereka juga diburu-buru oleh mahalnya pulsa internet. Karena itu, gaya bahasa pada media online pun hendaknya disesuaikan dengan hal ini. Harus ringkat, padat, dan menarik.

Biasanya pada halaman pertama sebuah media online terdapat tampilan berita-berita terbaru yang terdiri dari judul dan lead. Umumnya, lead ini adalah alinea pertama dari artikel berita tersebut, walau tidak mesti demikian. Yang harus diperhatikan: buatlah lead yang semenarik mungkin agar netter tergoda untuk mengklik berita tersebut (atau membaca artikel penuhnya). Jika alinea pertama tidak menarik untuk dijadikan lead, carilah bagian-bagian lain yang lebih menarik. Atau buat saja lead khusus yang berbeda. Ini sah-sah saja, yang penting isinya masih sejalan dengan full article.

Yang Harus Dikuasai oleh Jurnalis Media Online

Selain menguasai – tentu saja – ilmu jurnalistik, seorang jurnalis media online hendaknya juga menguasai dasar-dasar HTML. Tidak harus terlalu mendalam, cukup yang umum-umum saja. Minimal, mereka harus mengetahui bagaimana cara membuat huruf tebal, huruf miring, menempatkan gambar di dalam naskah, membuat hyperlink, dan beberapa pengetahuan HTML mendasar lainnya. Ini akan sangat membantu mereka dalam pembuatan tulisan yang sesuai dengan sifat-sifat halaman web yang jauh berbeda dengan halaman media cetak.

Alur Kerja
Secara teknis, tugas redaksi media online cukup mudah. Ia hanya perlu mengisi sebuah formulir online. Ada isian judul, ringkasan berita atau lead, artikel penuh, dan isian-isian lainnya. Setelah mengklik tombol Submit atau Kirim, artikel tersebut sudah langsung online.

Mengenai alur kerja, sebenarnya media online tidak jauh berbeda dengan media cetak. Karena sifatnya yang harus menyajikan berita secara cepat (sebagaimana halnya media elektronik), maka media online perlu melakukan beberapa penyesuaian di dalam proses kerjanya.

Ketika ada kejadian, reporter di lapangan menelepon redaktur. Si redaktur pun menelepon balik si reporter, meminta informasi lebih lanjut, dan jika perlu dilakukan cek dan ricek. Setelah itu, redaktur menulis naskah dan meng-uploadnya melalui formulir online. Ini adalah contoh alur kerja yang standar.

Bisa juga, si reporter melakukan reportase dan menulis sendiri. Tulisan ini dikirim ke redaksi melalui email atau media-media lain. Proses selanjutnya sama seperti di atas.

Umumnya, yang berhak untuk meng-upload naskah hanyalah redaksi. Namun, ada media yang memberikan wewenang khusus kepada reporter tertentu yang telah dipercaya. Si reporter ini bisa meng-upload sendiri berita yang mereka tulis, melalui komputer warnet, laptop, atau media-media lain yang memungkinkan.

Masih ada beberapa alur kerja yang bisa diterapkan pada media online. Namun alur-alur di atas cukuplah menjadi contoh. Semoga dapat menjadi gambaran yang memuaskan.

Terpercaya atau Tidak?
Salah satu isu yang sering ditujukan pada media online adalah tingkat kebenaran informasinya. Kita tahu, di internet kita bisa menemukan berita apa saja, mulai dari yang terpercaya hingga yang sekadar gosip, rumor, hoax, bahkan fitnah. Karena itu, jika membaca sebuah berita di internet, yang pertama kali harus kita teliti adalah: dari mana sumbernya. Setelah ketemu, cari tahu siapa pemiliknya. Jika informasi tersebut berasal dari media online yang jelas sumbernya, dikelola secara profesional oleh perusahaan atau lembaga tertentu, boleh dibilang tingkat kebenarannya lebih kurang sama dengan media cetak yang kita baca sehari-hari.

Up to date atau Tidak?

Setiap tulisan di media cetak umumnya disertai data tanggal yang lengkap (detil hingga menit bahkan detik). Karena itu, kita bisa melihat apakah tulisan tersebut benar-benar up to date atau tidak. Media online yang baik adalah yang sanggup menyajikan berita-berita yang paling up to date secara cepat. Jika media tertentu kekurangan sumber daya sehingga mereka tidak mampu menyajikan berita-berita yang up to date, ini dapat disiasati dengan memperbanyak artikel nonberita yang tidak cepat “basi”.

halaman