Mungkin di antara anda semua sudah cukup kenal dengan tempat wisata seperti : Bali, Lom bok, Jog ja, dan Manado. Apakah anda tahu kota bau-bau??? Belum pernah dengar kan???
Biar tidak penasaran saya akan menjelaskan sedikit tentang Kota bau-bau....
Hasil registrasi
penduduk pada akhir tahun 2006 berjumlah 122.339 jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat jumlah penduduk laki-laki sebanyak 57.027 jiwa (46,61%) dan perempuan 65.312 jiwa (53,39%).
Nilai PDRB daerah Kota Bau-Bau berdasarkan harga berlaku pada tahun 2007 sebesar Rp1.254,49 miliar,
sedangkan berdasarkan harga konstan sebesar Rp586,32 miliar.
Sejarah Singkat
Pada awalnya, Bau-Bau merupakan pusat Kerajaan Buton(Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401 – 1499). Buton mulai dikenal dalam Sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman
dan didirikan lingga serta saluran air, dengan rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo, Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13.
Kejayaan masa Kerajaan Buton(Wolio) sampai Kesultanan Buton sejak berdiri pada tahun 1332 sampai dengan 1960 telah banyak meninggalkan warisan masa lalu yang gemilang, yang sampai saat ini masih dapat disaksikan berupa peninggalan sejarah, budaya dan arkeologi. Saat ini wilayah bekas Kesultanan Buton telah berdiri beberapa kabupaten dan kota yaitu: Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Utara dan Kota Bau-Bau.
Keadaan Wilayah
Luas Wilayah
Kota Bau-Bau mempunyai wilayah daratan seluas 221,00 km², luas laut mencapai 30 km² merupakan kawas
an potensial untuk pengemban
gan sarana dan prasarana transportasi laut
Letak Geografis
Secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 5.21° – 5.33° Lintang Selatan dan di antara 122.30° – 122.47° Bujur Timur, atau terletak di sebelah Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wilayah Kota Bau-Bau berbatasan dengan:
- Sebelah Utara: Selat Buton
- Sebelah Timur: Kecamatan Kapon tori, Kabupaten Buton
- Sebelah Selatan: Kecamatan Pasar Wajo, Kabupate n Buton
- Sebelah Barat: Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton
Topografi
Kota Bau-Bau pada umumnya memiliki permukaan yang bergunung, bergelombang dan berbukit-bukit. Di antara gunung dan bukit]-bukit terbentang dataran yang merupakan daerah – daerah potensial untuk mengembangkan sektor pertanian.
Hidrologis
Kota Bau-Bau memiliki pula sungai yang besa
r yaitu sungai Bau-Bau yang membatasi Wolio dan Betoambari dan membelah ibu kota Bau-Bau. Sungai tersebut umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, irigasi dan kebutuhan rumah tangga.
Iklim
Keadaan iklim di daerah Kota Bau-Bau umumnya sama dengan daer
ah lain disekitarnya yang mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan musim dengan kemarau suhu udara berkisar 20º C – 33º C.
Musim hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember dan Maret, pada bulan – bulan tersebut angin barat yang bertiup dari Asia dan Smudra Pasifik mengandung banyak uap air, musim kemarau terjadi mulai bulan Mei sampai bulan Oktober, pada bulan – bulan ini angin timur yang bertiup dari Australia kurang mengandung uap air.
Wisata Alam
Batu Poaro
Merupakan batu yang menjadi pertanda hilangnya penyiar agama islam di Buton yang bernama Syech Abdul Wahid di pesi
sir pantai Buton. Disebut Batu Poaro karena oleh masyarakat Buton menyebutkan bahwa Syech Abdul Wahid "Apoaromo te Opuna" yang artinya ia telah berhadapan dengan tuhannya dan batu ini dianggap sebagai makam beliau. Obyek Wisata ini terletak di Kelurahan Wameo Kecamatan Murhum 2 Km dari Pusat Kota Bau-Bau.
Air Terjun Samparona
Merupakan obyek wisata minat khusus dengan suasana hutan yang masih terjaga yang terletak di Kecamatan Sorawolio 13 Km arah timur Kota Bau-Bau. Dengan menggunakan transportasi darat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 5 km disepanjang perjalanan akan dijumpai kawasan hutan pinus serta kicauan suara burung yang akan memberikan kepuasan tersendiri bagi perjalanan wisata anda
Gua Lakasa
Obyek Wisata ini terletak + 9 Km sebelah barat Kota Bau-Bau. Gua ini merupakan wisata minat khusus, kondisinya sangat terjang dan penuh tantangan, mempunyai kedalaman 120 m, mempunyai keindahan panorama yang cukup menarik dan memikat. Pada kedalaman 120 m, terdapat mata air yang mengkristal dan banyak ornament didalam diantaranya terdapat stalaktik dan stalaknik yang begitu indah keberadaanya mendapai ratusan tahun sehingga memberikan nuansa yang indah.
http://www.baubau.go.id/statik/16/Tour.Wisata
http://www.baubau.go.id/